UWRF 2022 dan Sesi-sesi menggugah pikiran

Nightman
3 min readAug 25, 2023

--

Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali digelar pada 27 Oktober hingga 30 Oktober 2022. Ini menjadi tahun ke 19 festival rutin diselenggarakan.

Memayu Hayuning Bawana, menjadi pilihan tema yang diangkat dalam pada festival kali ini. Memayu Hayuning Bawana sendiri merupakan filosofi Jawa kuno yang mempunyai makna prinsip dasar yang kami pelihara, jaga dan percantik semesta ini.

Bawana berarti dunia kami, dimana ia bukan hanya bentuk fisik tetapi juga alam yang berkultur dan spiritual. Memayu merupakan jalan yang kami pertahankan di planet ini menuju jalan abadi untuk keharmonisan yang universal. UWRF mewujudkan filosofi ini ke dalam Uniting Humanity, dimana akan membuka beragam program untuk menghormati kapasitas kemanusiaan yang akan memperkuat ikatan kami sebagai individu dan dunia sebagai kolektif.

Image Credit: Gus Agung

Mengangkat tema dan filosofi yang menarik tiap tahunnya membuat tak heran jika pekan festival sastra ini banyak dikunjungi oleh para pecinta sastra. Salah satunya Stine, perempuan asal Australia yang datang ketiga kalinya untuk festival ini.

Menurutnya, festival tahun ini sedkit lebih kecil dan tidak banyak nama besar yang hadir dalam gelaran festival tahun ini, namun dia mengatakan bahwa hal tersebut tidak masalah karena masih banyak diskusi lain yang menggugah pikiran.

“Saya pikir festival tahun ini lebih kecil dan saya cukup menyukainya dan tidak banyak nama-nama besar yang hadir, tapi saya masih pikir itu menarik dan ada banyak diskusi yang sangat menggugah pikiran. Jadi saya sangat menikmatinya,” ujarnya sambil menyeruput teh yang ia bawa.

Stine juga mengungkapan dirinya datang ke UWRF 2022 untuk mengikuti diskusi-dikusi yang menarik yang berlangsung selam empat hari festival.

“Nah, besok, saya akan pergi dan mendengar tentang bom Bali, juga tentang apa yang terjadi di Ukraina, Jadi ya, saya mencari hal semacam itu, diskusi politik, menurut saya hal itu sangat, sangat menarik,” ungkapnya.

Ditanya perihal perbedaan penyelenggaraan festival tiap tahunnya, Stine mengungkapkan bahwa dulu beberapa acara digelar di beberapa venue, dan menurut dia agak susah untuk menjangkaunya. Menurutnya, kali ini festival diadakan terpusat di satu tempat, jadi cukup mudah untuk berpindah mengejar sesi-sesi yang lain.

Sementara, untuk pembicara, acara tahun sebalumnya lebih banyak mendatangkan nama-nama besar. Hal itu juga menurutnya sangat menarik, namun bukan berarti festival tahun ini tidak menarik. “Saya bisa paham, dan mungkin mereka akan datang lagi di masa mendatang, dan hal ini tidak membuat banyak perubahan,” jelasnya.

Bukan hanya pengunjung yang datang berulang ke UWRF, Jannie, perempuan asal Singapura datang untuk pertama kalinya ke festival sastra di Ubud ini. Jannie mengungkapkan bahwa dirinya datang ke Ubud setelah melakukan browsing di internet. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa dirinya merupakan pecinta sastra.

“Saya seorang guru bahasa dan sastra, saya dulu mengajar di sekolah, tapi sekarang saya sudah pensiun. Tapi saya masih melakukan bimbingan belajar dan saya selalu tertarik pada penulis dan menjadi pembaca, jadi saya menemukan tulisan merupakan sesuatu yang sangat kuat, sesuatu yang sangat indah, Dan sesuatu yang sangat komunikatif dan ekspresif. Dan itulah sebabnya saya ada di sini,” katanya.

Selain itu, Jannie bercerita bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan pertamanya ke Bali. Dia yang datang ke UWRF bersama seorang teman. Selain menikmati acara-acara di UWRF dia juga menyempatkan untuk menikmati berbagai fasilitas wisata yang ada di Ubud.

“Dan selain itu, ini adalah pengalaman baru. Saya dan teman saya, kami belum pernah ke Bali sebelumnya. Jadi itulah mengapa kami melakukan apa yang kami sebut perjalanan yang penuh nilai sehingga kami bisa menghadiri festival, serta berwisata, Ya. saya sangat menikmati suasananya, rasa makanannya, kesenangannya, dan juga bertemu orang baru,” jelasnya.

Selanjutnya, Ia mengatakan sebagai pengunjung yang telah berumur, Jannie mengatakan bahwa tersedianya toilet yang mudah ditemui merupakan hal yang penting bagi dia. Namun, secara umum Jannie sangat senang mengikuti UWRF tahun ini.

--

--

Nightman
Nightman

Written by Nightman

Pencatat hal-hal kecil yang terlewat, mengaku sebagai penyuka buku, musik, film, dan jalan-jalan di jam tiga dini hari.

No responses yet