Ketika yang Kau Butuhkan hanya Cinta

Nightman
4 min readJan 13, 2024

--

It’s easy, cause all you need is love.

Aku sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen ketika aku menemukan orang-orang itu berkumpul. Mereka sepertinya sedang merayakan sesuatu. Tampak ada yang memegang gitar dan merapal lagu-lagu.

Awal musim panas artinya, orang-orang akan lebih banyak keluar di malam hari. Di siang hari, mereka akan menghabiskan waktu sepanjang hari di sumber-sumber mata air atau kolam renang. Beberapa negara Eropa memang sedang dilanda gelombang panas. Termasuk Portugal.

Bulan Juli 2019, di Braga, Portugal, suhu udara di sekitar 30an derajat celcius. Namun udara terasa sangat pengap. Menurutku, hal ini karena kondisi geografis Braga yang diapit oleh gunung-gunung dan bukit. Jadinya, udara hanya akan berputar-putar saja di tengah kota. Sepertinya begitu.

Aku masih mempunyai waktu sekitar satu setengah bulan lagi untuk tinggal di Kota ini. Aku belum ke mana-mana. Negara terdekat yang bisa aku kunjungi adalah Spanyol, namun dengan uang yang sangat terbatas, aku terlalu malas untuk melakukan perjalanan dan merepotkan diri sendiri.

Alhasil, yang aku lakukan hanya menjalani rutinitas sebagai relawan. Tapi untungnya, di rentang waktu tersebut aku sempat untuk seminggu tinggal dan berkunjung ke Guimaraes, kota tetangga dari Braga untuk melakukan sebuah mobility project.

Setelah itu, aku kembali ke Braga menikmati sisa waktuku di sini. Tak banyak yang aku lakukan, kecuali berjalan-jalan di tengah kota, membeli satu skop gelato, dan menikmati waktu kala sore dan malam tiba.

Suatu malam, ketika sedang dalam perjalanan pulang, aku menemukan orang-orang yang sedang berkumpul tadi. Mereka membawa beberapa alat musik, dan memakai baju semi modern dengan tambahan kain-kain tradisional.

Mereka sedang berkumpul untuk menyaksikan semacam street performance.

Di Eropa, aku rasa pertunjukan jalanan, atau street performance sangat diapresiasi. Segala macam pernah aku saksikan. Manusia perak, pemain violin, grup musik, modern dance atau banyak pertunjukan lain. Dan orang-orang sudah biasa untuk memberi koin-koin sebagai bentuk penghargaan.

Namun, malam itu, grup yang aku saksikan hanya ingin bersenang-senang. Mengajak warga kota untuk merayakan musim panas. Mereka larut dalam musik dan tarian.

Para penonton yang lewat, termasuk aku membuat lingkaran. Menyaksikan penampilan mereka. Atau beberapa orang penonton juga maju ke tengah dan ikut menyanyi dan menari bersama.

Dua lansia aku lihat berdansa penuh cinta. Mengikuti irama musik yang dimainkan. Bergumam untuk lagu yang dibawakan.

Aku ingat, setelahnya, aku membuat postingan instastory di Instagram dengan tulisan, “All you need is love”.

Lagu-lagu yang mereka bawakan juga sepertinya lagu-lagu tradisional. Meskipun aku tak paham, beberapa orang-orang tua di sebelah saya ikut bergumam kecil ketika sebuah lagu dibawakan.

Ada lagu tentang Sao Joao, atau John si pembatis. Aku rasa dia sangat dimuliakan di Kota ini. Ada juga lagu-lagu lain yang banyak diikuti dan dirayakan. Malam itu, orang-orang berbahagia.

Aku rasa, bagian ini merupakan memori paling berkesan dalam keseluruhan pengalamanku tinggal di Portugal. Pengalaman ini membuat aku merasa dekat sekali dengan kota ini.

Selama tinggal di Kota ini, aku memang tak mengalami banyak kendala. Aku pikir, lebih banyak hal yang lebih menyenangkan. Bisa dibilang, kota ini menerimaku dengan baik.

*****

Hingga enam bulan aku tinggal di Portugal, aku mengunjungi beberapa kota di negara ini. Aku beberapa kali ke Porto, berkunjung ke Guimaraes, Aveiro, Coimbra, Covilha, dan Lisbon. Kota-kota yang mempunyai kesannya masing-masing. Dan itulah yang membentuk pengalaman setengah tahun tinggal di Eropa menjadi sangat menyenangkan.

Namun, mengingat kembali ke momen-momen tersebut, seharusnya aku melakukan lebih banyak hal. Aku menyesal sekali untuk tidak berkunjung ke Maroko atau Sevilla. Atau naik bus hanya empat jam ke situs Santiago de Compostela. Aku sendiri tahu sedikit tentang perjalan suci El Camino.

Aku menyesal, tak banyak berinteraksi dengan orang-orang lokal, atau membuat lebih banyak teman, atau pergi ke mengunjungi lebih banyak kota atau menghabiskan uang untuk membuat memori-memori yang lebih berkesan.

Selain itu, dulu, di hari ketiga aku tinggal di Braga, aku pikir aku telah menjelajahi seluruh isi kota.

Memang, aku telah berkunjung ke Bom Jesus, lapangan bermain Rodovia, mampir ke Kampus Kota, mengunjungi Mall, atau ya, menghabiskan waktu di alun-alun kota.

Namun, semakin lama tinggal di Kota ini, rasanya aku tak benar-benar tahu bagaimana kota ini sepenuhnya

Ternyata tak begitu, karena, ada banyak bagian yang belum aku jelajahi. Aku belum mengunjungi bagian-bagian yang sedikit dikunjungi turis, atau titik-titik di mana orang-orang kota menikmati kotanya.

Bodoh sekali memang untuk merasa tahu mengenai kota ini hanya dalam tiga hari. Jadinya, cerita ini hanya bisa sampai di sini. Tak bisa terlalu jauh.Dan begitulah, semua cerita selama tinggal di Portugal selama enam bulan pada tahun 2019 lalu.

Nothing you can make that can’t be made, No one you can save that can’t be saved, Nothing you can do, but you can learn, How to be you in time, It’s easy! All you need is love!

--

--

Nightman
Nightman

Written by Nightman

Pencatat hal-hal kecil yang terlewat, mengaku sebagai penyuka buku, musik, film, dan jalan-jalan di jam tiga dini hari.

Responses (1)