Joyland Festival 2024: Hari Kedua yang Singkat

Nightman
4 min readMar 9, 2024

--

Penampilan KoC

Saya tidak akan menulis tulisan ini jika bukan karena hari kedua ada penampilan Kings of Convenience. Duo dengan suara gitar akustik ini memang pantas untuk dirayakan.

Setidaknya dibuatkan tulisan pengalaman menonton langsung.

Tulisan kedua ini juga masih menjadi bagian dari cara mengingat pengalaman nonton Joyland Festival 2024 lalu yang cukup menyenangkan. Selain itu, tulisan ini juga untuk mengulas hal-hal yang tidak saya bahas di liputan resmi yang saya buat.

Ya, daripada ingatannya hilang entah kemana, setidaknya saya akan membaca tulisan ini lagi di masa-masa mendatang. Saya akan mengingat bagaimana perasaan nonton festival yang meriah dan mendapat sedikit cipratan Endorphin.

Begitulah rencana saya.

Jadi, di hari kedua ini saya tahu saya tidak menyaksikan konser hingga tuntas. Paling mentok, saya hanya akan bisa menonton hingga penampilan dari Kings of Convenience.

Saya mempunyai urusan yang tidak bisa saya tinggalkan, alhasil, untuk Joyland Festival 2024 hari kedua, saya hanya akan bercerita untuk setengah acara saja.

Selain Eva Celia, saya juga tak terlalu familiar dengan bintang tamu lain yang akan tampil. Jadi saya cukup ikhlas untuk tak mengikuti secara penuh.

Membuat cerita ini sedikit lebih panjang, saya akan mengulas sedikit bagaimana festival ini memang bukan hanya sekedar konser musik. Seperti yang saya buat tulisannya untuk Balebengong yang bisa dibaca di sini.

Di artikel tersebut, saya membahas bagaimana festival ini ramah dan inklusif untuk keluarga dan anak-anak. Saya bertanya ke beberapa orang yang memang khusus datang ke acara ini membawa anak mereka.

Mereka memang mengatakan ingin merasakan pengalaman dari festival yang mereka dengar sebagai festival yang kids friendly. Mereka, tak hanya datang dari Bali, beberapa keluarga kecil dengan satu anak datang dari luar daerah untuk hadir di acara ini.

Ada juga bagian bagaimana festival ini menyediakan ruang khusus untuk merokok dan minum alkohol. Ini merupakan upaya yang nyata untuk memberi ruang bagi semua orang menikmati festival ini.

Lainnya, bukan hanya sekedar acara musik, festival ini mempunyai stage untuk nonton film bersama. Namun, sayang sekali, lokasi outdoor membuat stage ini menurut saya tidak bekerja secara maksimal.

Tentu saja, suara musik dari panggung atau booth-booth lain membuat pengalaman berada di stage ini tidak cukup memuaskan. Suara terpecah dan tidak fokus. Saya mencoba untuk duduk beberapa menit dan hampir tidak tahan.

Suara dari film terdengar jelas, namun rasanya tidak begitu jernih. Orang-orang yang lalu lalang di sekitar juga membuat nonton rasanya jadi terganggu sekali.

Jadi, menurut saya, jika ada stage ini lagi di masa depan, lebih baik buatkan ruang indoor sederhana. Ini bisa memberikan pengalaman yang lebih baik.

Nah, selain tempat nonton film bersama, ada juga panggung Stand Up Comedy. Stage ini lebih baik sedikit ketimbang stage nonton film tadi.

Bentuknya, seperti panggung teater, jadinya, penonton bisa lebih fokus. Audio dari penampil juga cukup terdengar jadi cukup memberi pengalaman yang menyenangkan.

Di hari pertama Joyland Festival saya menyempatkan ke stage ini akhir sesi. Saya mendengar beberapa jokes yang cukup kocak dari Mukti Entut. Sisanya, saya menyaksikan lengkap materi dari Mo Sidik.

Mo Sidik membawakan materi dalam bahasa Inggris. Saya tak bisa menjelaskan lebih banyak karena sebaiknya memang ditonton langsung saja. Selain itu, Soleh Solihun, sebagai host dan kurator komika yang tampil juga jenaka dan menyenangkan.

Di hari kedua dan ketiga, saya menonton seorang komika yang saya lupa namanya, Yudha Keling, Sakdiah Maruf, dan Ananta Rispo. Rispo saya rasa menjadi penampil paling lucu di tiga hari gelaran Joyfest 2024 kali ini.

Meskipun sedikit blue, tapi sebagai stand up comedian, materi yang dia bawakan cukup berhasil meledakkan tawa penonton. Tampil bersamaan dengan Hindia, malam itu Rispo tak kehilangan audiens, dan mengumpulkan cukup banyak penonton.

Stage tampak cukup penuh hingga beberapa orang berdiri dan duduk di depan panggung.

Joyland Festival memang menjadi seru bukan karena hanya ada konser musik dengan bintang tamu ternama. Panggung-panggung lain pun tak kalah menghibur dengan caranya sendiri. Inilah mungkin, yang membedakan Joyland dengan festival-festival lain.

Tapi ya tetap saja, Joyland merupakan konser musik yang menyenangkan. Bintang tamu-bintang tamu yang hadir memang berkualitas dan punya nama. Selain penampil dalam negeri dengan nama besar, mereka juga mendatangkan beberapa nama beken dari luar negeri.

Hari kedua, penampil dari luar negeri nya adalah Kings of Convenience.

Kings of Convenience adalah band akustik folk asal Norwegia. Saya akan menemukan nama mereka jika mencari di google dan memasukan ke tulisan ini, tapi ini tak terlalu penting. Yang penting adalah penampilan mereka hari itu adalah penampilan yang sukses menyihir banyak orang.

Ketika mereka tampil, suara-suara dari booth dan panggung lain dikecilkan. Ini membuat suara genjrengan gitar akustik mereka makin yahud. Menjadi satu-satunya penampil yang tampil di waktu itu, penonton mengerubungi panggung untuk menyaksikan mereka.

Saya sendiri tahu siapa Kings of Convenience. Lagu-lagu easy listening mereka cukup bisa saya dengarkan.

Beberapa tahun lalu, ketika masih SMP atau SMA, saya mendownload lagu secara acak di section “Indie” di sebuah situs bajakan. Saya kira section indie merupakan kependekan dari India, namun lagu yang saya unduh adalah salah satunya lagu Kings of Convenience.

Sejak itu, saya mendengarkan lagu mereka dan suka.

Hari kedua Joyland Festival 2024 menjadi momen pertama kali saya menyaksikan penampilan mereka secara langsung. Senang sekali mendengar petikan gitar akustik yang mereka mainkan.

Rasanya sedikit tidak percaya, band yang dulu saya dengarkan ketika SMP atau SMA ini bisa saya saksikan penampilannya secara langsung. Surreal.

Namun, itulah akhir dari Joyland Festival hari kedua. Selanjutnya, saya pulang dan bersiap untuk hari ketiga.

--

--

Nightman
Nightman

Written by Nightman

Pencatat hal-hal kecil yang terlewat, mengaku sebagai penyuka buku, musik, film, dan jalan-jalan di jam tiga dini hari.

No responses yet